
Sri Mulyani Sebut Perekonomian RI Jauh Lebih Menguntungkan dari Negara Lain, Begini Penjelasannya
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan kondisi perekonomian Indonesia lebih menguntungkan ketimbang sejumlah negara lain.
Pasalnya, di tengah kondisi pemulihan usai pandemi dan geopolitik yang memicu gangguan pasokan global, pertumbuhan ekonomi nasional masih mencapai 5,72 persen (year-on-year/yoy) pada kuartal III pada tahun 2022.
“Itu benar-benar cukup mengesankan, tetapi Anda dapat melihat bahwa siklus pemulihan Indonesia sedikit terlambat dibandingkan negara maju yang menempatkan kita pada posisi yang jauh lebih diuntungkan,” kata Sri Mulyani dalam Bloomberg CEO Forum, Jumat, 11 November 2022.
Ia menjelaskan, saat perekonomian di sebagian negara menurun akibat suku bunga melonjak di hampir seluruh negara dan inflasi tinggi yang menggerus permintaan di masing-masing negara, Indonesia masih dalam posisi pemulihan yang sangat kuat.
Kondisi ini yang kemudian perlu direspons dari sisi fiskal.
Mantan Direktur Bank Dunia itu mengatakan kondisi fiskal harus dipastikan cukup kuat agar bisa mengantisipasi sejumlah ancaman, yang juga dikenal sebagai perfect storm atau badai yang sempurna.
“Itulah sebabnya kami benar-benar berkomitmen untuk mengkonsolidasikan fiskal kami agar kami dapat kemudian mampu menjawab tantangan baru ini, yang benar-benar terjadi,” kata Sri Mulyani.
Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani juga menjelaskan soal tren penurunan belanja pemerintah, terutama pada kuartal II dan III tahun 2022.
Hal ini tak lepas dengan perbandingan dengan besarnya nilai belanja yang dikeluarkan pada tahun lalu.
Pada tahun lalu, kata Sri Mulyani, pengeluaran pemerintah untuk jaring pengaman sosial dan pengeluaran pandemi melonjak.
Apalagi pada periode tersebut, varian Covid-19 Delta di Indonesia merajalela sehingga pemerintah mau tidak mau kembali memperketat PPKM dan menambah jaring pengaman sosial.
“Jadi ini hanya karena basis yang tinggi terutama untuk tahun lalu,” ujar Sri Mulyani.
Menurut bendahara negara ini, pengeluaran rutin pemerintah terutama untuk infrastruktur, belanja modal lainnya, seperti pendidikan tetap tumbuh baik.
“Kami masih memiliki kuartal terakhir tahun ini, di mana ada kesempatan bagi semua kementerian untuk mengejar pengeluaran mereka,” kata Sri Mulyani.
BISNIS Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini