Konversi Kompor Gas ke Kompor Listrik, Lebih Hemat Mana?
Jakarta -Pemerintah mau tebar berupa pemberian 300.000 paket kompor listrik sebagai upaya konversi gas elpiji 3 kilogram ke kompor listrik 1.000 watt.
Adu Hemat? Disarikan dari bisnis.com, Sekjen Kementerian ESDM Rida Mulyana, menyebutkan harga kompor listrik perpaketnya sekitar Rp1,8 juta.
Dalam satu paket terdiri atas dua tungku, satu alat masak, dan satu miniature circuit breaker atau MCB.
Namun, harga satu paket tersebut mungkin akan berubah suatu waktu.
Sebab, ada usulan agar salah satu tungku dinaikkan dayanya dari 800 VA menjadi 1000 VA lebih.
Kompor gas mungkin akan lebih digemari oleh koki dan tiap orang yang berkerja di bidang kuliner.
Hal itu dikarenakan kompor gas dapat diatur kecil besarnya api sehingga mempermudah mengatur tingkat kematangan makanan.
Sedangkan kompor listrik memanas dan mendingin lebih lama dibandingkan kompor gas.
Seperti dikutip dari Forbes, hal ini membuat kompor listrik lebih lambat dan lebih sulit untuk mengontrol suhu.
Dilansir dari esdm.go.id, selain itu kebutuhan elpiji di Indonesia terus meningkat dan sebagian besar elpiji-nya berasal dari impor.
Tercatat pada tahun 2019 impor elpiji mencapai 5,71 juta Metrik Ton dengan nilai sebesar USD2.590 juta sementara sisanya 2,06 juta Metrik Ton berasal domestik.
Dikutip dari web.pln.co.id, kompor listrik atau induksi bekerja saag alat masak diletakkan di atas kompor, lalu arus listrik bolak-balik dilewatkan dari dalam badan kompor melalui gulungan kawat.
Sehingga panas yang dihasilkan dari listrik langsung dialirkan ke alat masak dan saat bersentuhan langsung dengan anggota tubuh, tidak terasa panas dan relatif aman.
Ditilik dari sisi penggunaan, kompor induksi relatif lebih murah bila dibandingkan dengan kompor elpiji.
Berdasarkan hasil uji coba, untuk memasak 1 liter air menggunakan kompor induksi 1.200 watt hanya memerlukan biaya sebesar Rp158, sedangkan dengan kompor elpiji tabung 12 kilogram sekitar Rp 176.
Hal ini menunjukkan dengan pola memasak rata-rata masyarakat di Indonesia menggunakan gas elpiji 11,4 kilogram per bulan mampu menghemat Rp28.500 dari biaya memasak tiap bulannya.
Jadi tertarik pindah ke kompor listrik?