IHSG Loyo di Tengah Menguatnya Ancaman Resesi Global

Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini ditutup melemah di zona merah.

Indeks ditutup di posisi 7.112,4 atau turun 0,21 persen dari perdagangan kemarin, Senin, 26 September, di tengah menguatnya ancaman resesi global 2023.

“Sebanyak 279 saham menutup sesi perdagangan hari ini di zona hijau, sementara 263 saham melemah, dan 147 saham stagnan,” tutur tim analis Samuel Sekuritas Indonesia pada Selasa.

Adapun sepanjang perdagangan hari ini, nilai transaksi saham mencapai Rp 13,6 triliun.

Sedangkan frekuensi perdagangan menembus 1,2 juta kali dan volume transaksi mencapai 251,1 juta lot.

Indeks sektor energi menjadi indeks sektoral yang menutup sesi perdagangan hari ini dengan penguatan tertinggi 1,38 persen.

Posisi kedua diisi oleh indeks sektor properti 0,64 persen dan indeks sektor teknologi 0,44 persen.

Sementara itu, indeks sektor industri dasar menjadi indeks sektoral yang menutup sesi perdagangan hari ini dengan pelemahan paling dalam 0,96 persen.

Posisi kedua diisi oleh indeks sektor keuangan yang turun 0,34 persen dan indeks sektor consumer cylical yang melemah 0,32 persen.

Samuel Sekuritas melihat, saham Bumi Resources masih menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan di sesi perdagangan.

Frekuensi perdagangan emiten Bakrie Group itu mencapai 52.329 kali, disusul SMDM 36.869 kali, dan COAL 25.721 kali.

“Secara volume, saham BUMI juga masih menjadi saham yang terbanyak diperdagangkan di sesi perdagangan.” Berikut ini lima besar top gainer hari ini.

• SATU (+20,5 persen ke Rp82 per saham)• SNLK (+15,8 persen ke Rp1.060 per saham)• SRAJ (+15,6 persen ke Rp163 per saham) • NETV (+10,8 persen ke Rp246 per saham) • SMDM (+9,8 persen ke Rp412 per saham) Lima besar top loser hari ini adalah sebagai berikut.

• TMPO (-6,9 persen ke Rp133 per saham)• TOOL (-6,9 persen ke Rp107 per saham)• MEDS (-6,9 persen ke Rp270 per saham) • ARII (-6,8 persen ke Rp406 per saham) • RAFI (-6,8 persen ke Rp244 per saham) Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia.

Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham.

Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Badai Ian Paksa NASA Tunda Peluncuran Misi Artemis 1
Next post Ini Kata Mahasiswa yang Dikunjungi Jokowi di BUMN Startup Day