IHSG Diprediksi Menguat, Samuel Sekuritas: Saham BBNI hingga INCO Patut Dicermati

PT Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada hari ini, Kamis, 1 Desember 2022, akan menguat.

Menurut Vice President sekaligus Senior Analis Teknikal PT Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Alfatih jika akhirnya indeks mampu tembus 7.100-7.130, maka indeks akan memulai tren naik menuju 7.220-7.300.

“Sementara saat ini masih konsolidasi di 7.000-7.100,” ujar Alfatih lewat keterangan tertulis pada Kamis, 1 Desember 2022.

Adapun IHSG menguat tajam di akhir sesi kemarin, Rabu, 30 November 2022.

Dalam analisisinya hari ini, Alfatih turut mengungkapkan sejumlah saham yang perlu dicermati pergerakannya oleh investor.

Pertama, saham BBNI yang ditutup dengan harga di level 9.900 kemarin.

Harga saham BBNI kemarin melonjak tinggi dengan volume kuat.

Pola akhir Oktober-November 2022 menjadi bullish continuous pattern, sehingga berpotensi mendorong harga ke 10.150, lalu 10.350.

“Batas risiko kurang dari 9.650, dengan area demand 9.500-9.200,” ucap dia.

Saham kedua, BIPI yang ditutup di level 186.

Harga kemarin melampaui tertinggi dalam dua pekan ini, sehingga pola menjadi bullish continous.

Potensi kenaikan 193-200, lalu 220 dengan batas risiko 178.

BSBK menjadi saham ketiga yang perlu dicermati yang kemarin harganya di tutup di level 338.

Harga kemarin kembali menguat membentuk harga tertinggi baru dalam pola upchannel.

“Potensi kenaikan berdasar hitungan fibonacci ada di 395, lalu 520, dengan batas risiko kurang dari 294,” tutur Alfatih.

Saham keempat ICBP yang ditutup di level 10.100.

Harga kemarin saham ini menguat setelah konfirmasi pola bullish triangle.

Pola sejak pertengahan Novovember 2022 memberi target teoritis 10.500.

Sedangkan pola sejak Juli 2022 di 10.900 dengan batas risiko 9.900.

Kelima ada saham INCO yang ditutup di level 7.375.

Harga kemarin masih menguat dalam kenaikan sejak pertengahan Novovember 2022.

“Potensi kenaikan 7.550-8.000, lalu 8.400.

Batas risiko 7.275 dengan demand area 7.175-6.900,” kata Alfatih.

Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia.

Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham.

Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Terpopuler: Orang Kaya Diminta Tak Bebani BPJS Kesehatan, PUPR Bangun Ulang Rumah Runtuh di Cianjur
Next post Sandiaga Bertemu Menteri Pariwisata Arab Saudi, Salah Satunya Bahas Kereta Gantung di…