28 Bulan Perdagangan Surplus, Airlangga: Penanganan Ekonomi di Jalur Tepat

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim penanganan ekonomi oleh pemerintah saat ini sudah di jalur yang tepat.

Ini karena sejumlah indikator ekonomi Indonesia terus di posisi positif, termasuk neraca perdagangan yang terus surplus.

Neraca ekspor impor Indonesia itu hingga Agustus 2022 yang dicatat Badan Pusat Statistik (BPS) mengalami surplus sebesar US$ 5,76 miliar.

Surplus ini disumbang oleh surplus perdagangan nonmigas sebesar US$ 7,74 miliar dan defisit perdagangan migas sebesar US$ 1,98 miliar.

“Neraca perdagangan surplus 28 bulan berturut-turut dan ini menunjukkan bahwa Indonesia dalam penanganan ekonominya berada dalam jalur yang tepat,” kata Airlangga dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, 17 September 2022.

Walaupun risiko ketidakpastian perekonomian global masih membayangi ekonomi domestik, Airlangga mengatakan, pemerintah mampu menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap tumbuh pada kuartal II 2022 sebesar 5,44 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

“Dan tercatat lebih baik dibandingkan negara lain yang mengalami perlambatan ekonomi pada kuartal II 2022 seperti Amerika Serikat, Jerman, Prancis, Spanyol, Korea Selatan, dan Cina,” ujar dia.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia itu ditopang konsumsi rumah tangga yang tumbuh 5,51 persen, didukung dengan kinerja baik ekspor yang naik 19,74 persen.

Dari sisi sektoral, transportasi pergudangan tumbuh tertinggi 21,27 persen, diikuti sektor akomodasi makanan-minuman 9,76 persen.

“Itu eiring pulihnya mobilitas masyarakat akibat penanganan pandemi yang baik dan terkendali,” kata politikus yang menjabat sebagai ketua umum Partai Golongan Karya (Golkar) itu.

Selain itu, Neraca Pembayaran Indonesia pada kuartal II -2022 juga kembali mencatatkan surplus US$ 2,4 miliar setelah mengalami defisit US$ 1,8 miliar pada kuartal sebelumnya.

Ini didukung oleh surplus transaksi berjalan yang meningkat dan perbaikan defisit transaksi modal dan finansial.

Dari sisi realisasi investasi pada kuartal II – 2022 mencapai Rp 302,2 triliun atau meningkat 35,5 persen yot dan menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 320,534 tenaga kerja.

Capaian investasi ini, terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) Rp 163,2 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 138 triliun.

“Tren Inflasi berbagai negara di dunia mengalami kenaikan signifikan akibat krisis pangan dan energi.

Amerika Serikat turun ke 8,3 persen, Uni Eropa 9 persen, Inggris 10 persen, dan Jerman 7,9 persen, sedangkan Indonesia di bulan Juli 2022 masih 4,69 persen,” kata Airlangga.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Apple Akan Perluas Fitur Konektivitas Satelit iPhone 14 ke Berbagai Negara
Next post Pandemi Covid-19, Kasus Pubertas Dini Anak Perempuan Melonjak